Perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam Sholat

Dalam agama Islam, sholat merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Muslim. Setiap organisasi Islam memiliki tata cara sholat yang berbeda, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Meskipun keduanya mengamalkan ajaran Islam, terdapat beberapa perbedaan dalam tata cara sholat yang mereka anut.

Nahdlatul Ulama (NU)

NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang berhaluan Sunni. Paham yang dianut oleh NU adalah Ahlussunnah Wal Jamaah. Dalam tata cara sholat, NU mengikuti mazhab Syafi'i yang menjadi salah satu dari empat mazhab besar dalam Islam.

1. Gerakan Sholat

NU mengajarkan gerakan sholat yang lebih lembut dan cenderung melambangkan kelembutan hati. Gerakan tangan saat sujud dan rukuk tidak terlalu tinggi, serta gerakan tubuh yang lebih tenang. NU juga mengajarkan gerakan yang lebih mengarah ke arah kanan dan kiri saat salam.

2. Bacaan Doa

NU memiliki beberapa bacaan doa tambahan yang bisa ditambahkan setelah bacaan yang diwajibkan. Doa tersebut seperti doa setelah tasyahud akhir, doa setelah salam, dan doa setelah shalat sunnah.

3. Penggunaan Bahasa Jawa

NU lebih sering menggunakan bahasa Jawa dalam pelaksanaan sholat, terutama dalam bacaan-bacaan doa tambahan. Hal ini dikarenakan NU memiliki pengaruh yang kuat di wilayah Jawa dan Madura.

Muhammadiyah

Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang juga berhaluan Sunni, tetapi memiliki paham yang lebih moderat dibandingkan NU. Muhammadiyah mengikuti mazhab Syafi'i dalam tata cara sholatnya, namun dengan beberapa perbedaan.

1. Gerakan Sholat

Muhammadiyah mengajarkan gerakan sholat yang lebih tegas dan dinamis. Gerakan tangan saat sujud dan rukuk lebih tinggi, serta gerakan tubuh yang lebih aktif. Muhammadiyah juga mengajarkan gerakan salam yang lebih mengarah ke depan dan belakang.

2. Bacaan Doa

Muhammadiyah mengikuti bacaan doa yang diwajibkan dalam mazhab Syafi'i, tanpa ada tambahan doa lain setelah bacaan yang diwajibkan selesai.

3. Penggunaan Bahasa Indonesia

Muhammadiyah menggunakan bahasa Indonesia dalam pelaksanaan sholat. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemahaman dan menjaga keseragaman dalam beribadah bagi seluruh umat Muslim di Indonesia.

Kesimpulan

Meskipun NU dan Muhammadiyah memiliki perbedaan dalam tata cara sholat, keduanya tetap mengamalkan ajaran Islam yang sama. Perbedaan tersebut lebih bersifat budaya dan kebiasaan yang diwariskan dari generasi sebelumnya. Yang terpenting, umat Muslim diharapkan tetap menjaga kerukunan dan saling menghormati perbedaan dalam menjalankan ibadah sholat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Pro dan Kontra: Apa yang Harus Anda Ketahui

Perbedaan Angket dan Kuesioner: Mengenal Lebih Jauh Alat Penelitian

Perbedaan Pemerintah dan Pemerintahan: Definisi dan Fungsi